Suara Knalpot Bising Ganggu Pesta Miras, Pemotor Dikeroyok Nyampe Tewas

Lampu Hijau, Jakarta Utara – Namanya Iwan Setiawan dan Aceng. Pada raut wajahnya memang terlihat biasa saja. Tapi nyatanya, dua cowo merupakan pelaku akibat tewasnya, Saiful Bahri di Jembatan Hari Hari, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat (6/5/2018) lalu.

Dua minggu berselang, dua pelaku itu tertangkap. Polsek Penjaringan menangkap Aceng Kapuk Kamal, sedangkan Iwan di Pesing Poglar, Cengkareng, Jakarta Barat.

“Sebelumnya untuk memburu pelaku, kami sampai membentuk tim tersendiri. Dua minggu setelah itu baru ada informasi keberadaan dan kita amankan pelaku,”ujar Kanit Reskrim Polsek Penjaringan, Kompol Mustakim, Minggu (20/5/2018).

Meski selang kejadian, Saiful sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong. Ia kehabisan darah setelah perutnya dipenuhi luka sayatan dan memar. “Kami langsung melakukan olah tkp dan memburu pelaku yang diduga empat orang,” terang Mustakim yang kini telah memburu dua lainnya.

Hasil penyidikan sementara, Mustakim mengatakan penyebab pembunuhan ini diawali dengan minuman alkohol di lokasi kejadian. Kala itu selain Iwan dan Aceng, ada juga rekan mereka yang buron Rama dan Tiara.

Saat asik minum alkohol, Saiful Bahri melintas dengan menggunakan sepeda motor, tali knalpotnya mengeluarkan suara bising. “Para pelaku sempat menegur. Saat itu hilang, ‘woi lu ga ada sopan-sopannya bawa motor’. Setelah itu korban dikeroyok,” kata Mustakim.

Kepada penyidik, Iwan mengatakan aksi nekatnya itu dilatarbelakangi karena dirinya kesal terhadap Saiful. Kala itu, Saiful enggan memberikan uang. “Karena kesal aceng bilang ke saya udah gulung aja. Akhirnya kami kroyok,” ucap Iwan ke Penyidik.

Kini akibat perbuatannya, Iwan terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun lantaran dianggap melanggar pasal 170 atau 351 jo 338 tentang penganiyaan atau pengeroyokan yang menyebabkan korbannya meninggal dunia. (GER)

Let's block ads! (Why?)