Lampu Hijau, Iskenderun – Kapal Kemanusiaan Suriah yang merupakan ikhtiar kemanusiaan yang digagas bersama oleh bangsa Indonesia, dilayarkan sejauh 5.059 mil laut atau sekira 9369 kilometer dari Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara. Sebulan perjalanan, kapal pun merapat di tujuan, di pelabuhan terdekat dengan perbatasan Suriah dan Turki.
Berlokasi di Pelabuhan Assan, Kota Iskenderun, Provinsi Hatay, Turki, tepat di hari ke-5 Ramadan atau Senin (21/5/2018), satu kontainer Kapal Kemanusiaan Suriah untuk pertama kalinya dibuka dari segelnya. Sekira jam 2 siang waktu Turki, kapal berisi puluhan ribu karung beras dari Indonesia diserahterimakan resmi dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) kepada mitra ACT.
“Kami mengucapkan terima kasih sekali. Hari ini hari bahagia untuk kami semua. Tanggal 21 April Kapal Kemanusiaan ini berlayar dari Pelabuhan Belawan. Berasnya dikirimkan dari berasnya orang Aceh dan kumpulan empati dari masyarakat Indonesia lainnya. Alhamdulillah tepat sebulan, ikhtiar yang kita kumpulkan sudah sampai di Iskenderun,” ujar Syuhelmaidi Syukur, selaku Senior Vice President Aksi Cepat Tanggap (ACT), seperti dikutip act.id.
Dalam prosesi serah terima, hadir dua mitra ACT yang bakal menjadi bagian dari tim distribusi beras. Baik itu di sepanjang perbatasan Suriah dan Turki maupun hingga masuk ke kamp-kamp pengungsian di dalam Suriah. Dari seribu ton beras, 500 ton pertama beras akan dikirimkan langsung ke dalam Suriah, dengan wilayah distribusi Aleppo, Hama, dan paling besar di Idlib. “Kemudian 500 ton beras sisanya akan dimuat di Indonesia Humanitarian Center, gudang kemanusiaan milik Indonesia di Kota Reyhanli, untuk kemudian dibawa ke komunitas pengungsi di sepanjang perbatasan Suriah dan Turki,” ujar Abu Ubaidah, salah satu pimpinan mitra ACT.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, di dalam Suriah beras dari Indonesia akan dikirimkan untuk kurang lebih 35 ribu keluarga. Karena volume bantuan yang cukup besar, akan ada dua tahapan iring-iringan kontainer dari Pelabuhan Assan di Iskenderun ini menuju ke dalam Suriah. “Insya Allah, mulai Selasa (22/5/2018) 10 kontainer pertama atau setara 250 ton beras akan bertolak dari Pelabuhan Assan, menuju pintu perbatasan Bab Al-Hawa, perbatasan Turki dan Suriah. Keesokan harinya, atau Rabu (23/5) 10 kontainer berikutnya kembali berjalan masuk ke Suriah melalui gerbang Bab Al-Hawa. Kami mohon doanya. Target kami tetap sama, beras akan dibawa untuk pengungsi Suriah di Idlib, Hama, dan Aleppo.”
Mengapa beras yang dikirimkan dari Indonesia untuk Suriah? Syuhelmaidi memaparkan, kalau beras adalah hal terbaik yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup masyarakat Indonesia. “Orang Suriah pun makan beras yang tak jauh beda bentuk dan rasanya. Kami ingin saudara kami di Suriah merasakan apa yang kami makan. Kami saling membagi yang terbaik yang kami miliki,” ujarnya.
Sementara, menjadi penutup perayaan serah terima beras, Syuhelmaidi menegaskan kalau luka yang dirasakan jutaan pengungsi Suriah sama sekali belum membaik. “Dari Indonesia kami kirimkan doa dan ikhtiar terbaik untuk merespons kiris kemanusiaan Suriah. Secepatnya yang kami mampu. Doa kami, agar Suriah kembali damai. Menjadi bangsa yang terhormat. Bersama Indonesia sebagai komunitas Muslim yang kuat, Insya Allah,” pungkasnya.
Bantuan Kapal Kemanusiaan serupa digagas sejak tahun 2011, ACT telah hadir untuk pengungsi Suriah. “Bahkan masyarakat Indonesia kini telah memilki sebuah gudang kemanusiaan, kami beri nama Indonesia Humanitarian Center (IHC), berada di Reyhanli perbatasan Turki dan Suriah. IHC menjadi sarana untuk melakukan kegiatan terus menerus untuk Suriah,” pungkasnya. (Yud)
http://lampuhijau.co/2018/05/24/warga-suriah-sumringah-beras-indonesia-tiba/Bagikan Berita Ini
0 Response to "Warga Suriah Sumringah, Beras Indonesia Tiba"
Post a Comment