Lampu Hijau, Jakarta-Puluhan mahasiwa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Jakarta Pusat-Utara dan Jakarta Timur mendatangai Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (23/5).
Mereka menuntut keadilan bagi tujuh rekan HMI yang dipukul dan ditangkap aparat saat unjuk rasa di tempat yang sama beberapa hari lalu seperti dilansir Rakyat Merdeka Online (RMOL).
“Kami meminta Presiden Jokowi mencopot Kapolri yang telah gagal menangani aksi, serta gagal menjaga keamanan serta kenyamanan masyarakat,” ujar Romadan Reubun, pengurus HMI Jakarta Pusat di lokasi. Selain itu mereka juga menilai pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) telah gagal memimpin Indonesia.
Jokowi-JK juga dinilai telah gagal menjalankan enam agenda reformasi. “Kami meminta agar presiden menghentikan tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia,” ujarnya.
Sebelum menjabarkan tuntutannya, para peserta aksi menggelar shalat Ashar bersama. Aksi ini dimulai dari berjalan dari Taman Ismail Marzuki, Cikini sampai depan Istana Negara. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) kembali berdemonstrasi di depan Istana Negara, Mereka membakar tiga ban mobil bekas, sebagai simbol memperingati teman mereka yang menjadi korban pemukulan aparat pada beberapa hari lalu di tempat yang sama.
“Ini rezim gagal Jokowi-JK. Kawan-kawan jadi tenang saja polisi sudah legowo, karena sudah pukul kita punya kawan kemarin. Jadi ini aksi damai jadi tenang saja,” ujar salah satu orator Romadan Reubun, pengurus HMI Jakarta Pusat.
Namun, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu terus berusaha mendekati dan mengimbau agar mahasiswa tidak melakukan pembakaran ban.
Dalam orasinya mereka menuntut keadilan dari pihak kepolisian atas jatuhnya beberapa korban luka dalam aksi beberapa hari yang lalu. (LH)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "HMI Tuntut Jokowi Copot Kapolri Tito"
Post a Comment