Banyak Festival Bedug di DKI Jakarta, Omzet Pedagang Bedug Tanah Abang Naik

Lampu Hijau, Tanah Abang – Bang Jum. Itulah sapaan akrab warga Tanah Abang penjual bedug di Jalan KH Mas Mansyur, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat ini. Pria yang sudah berjualan bedug selama puluhan tahun ini mengaku omset penjualannya cukup tinggi saat adanya perlombaan bedug di setiap kantor Kelurahan, Kecamatan, Kota hingga Provinsi.

“Lumayan. Kemarin kite ngelayanin 18 unit kali ada,” ucapnya di lokasi, Kamis (24/5/2018).

Jum menuturkan, dirinya menjual bedug bersama kedua orang putranya. Setiap bedug yang dijualnya memiliki ukuran dan harga yang variatif. Mulai dari yang besar, sedang dan kecil.

“Untuk bedug kulit kambing yang berukuran besar satu set seharga Rp 650 ribu, sudah sama kaki bambu dan alat pukulnya. Untuk harga bedug ukuran besar tanpa alat pukul dan kaki bambu dijuak Rp 500 ribu. Bedug berukuran sedang Rp 350 ribu dan kecil Rp 150 ribu. Bedug kulit sapi ukuran besar seharga Rp 1,5 juta,” papar pria yang sudah berjualan bedug sejak Tahun 1990 ini kepada wartawan.

Selain menjual bedug yang sudah jadi, Jum juga menjual kulit kambing yang sudah dikeringkan dan siap pakai untuk pembuatan bedug. “Kulit kambing saya jual seharga Rp 150-200 ribu tergantung ukuran diameter kulit. Kalau kulit sapi juga ada, harganya Rp 250-300 ribu,” katanya.

Jum menjelaskan, keuntungan membeli kulit kambing yang belum dijadikan bedug lebih murah. Pasalnya, perlembar kulit dapat dibuat menjadi 3 bedug, yakni 1 bedug ukuran besar dan 2 bedug ukuran sedang.

“Masangnya juga gampang. Kulit kambing yang sudah dikeringkan dan dijemur, harus direndam sampai basah. Kemudian kalau sudah lentur, langsung dipasang ke tong drum. Kemudian kembali dijemur lagi. Untuk pemasangan paling 2 jam selesai,” ungkapnya.

Selama ia berjualan di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, para pembeli banyak berdatangan dari wilayah Jabodetabek untuk membeli bedug Tanah Abang. “Banyak pembeli bedug dari Bekasi, Depok dan Serang kesini. Harapannya biar di tahun ini laris,” tutup pria asal Tanah Abang tersebut. (RKY)

Let's block ads! (Why?)