Lampu Hijau, Kota Cirebon – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon merangkul ulama di Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) untuk kendalikan konsumsi masyarakat saat Ramadhan.
Kepala KPw BI Cirebon, Abdul Majid Ikram mengatakan saat Ramadhan kecendrungannya meningkatkan prilaku konsumtif masyarakat terutama kebutuhan sejumlah komoditas, tak pelak ada komoditas harganya naik.
Komoditas yang harganya naik, lanjut Abdul, seperti telor ayam ras dan daging ayam. Seharusnya tak terjadi kenaikkan harga. Namun, karena meningkatnya permintaan masyarakat sehingga harga naik. Untuk itu, perlu pengendalian.
Abdul menjelaskan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Bank Indonesia, pemerintah daerah, kepolisian dan stakeholder sudah berupaya jaga kecukupan pangan dari produksi hingga distribusi, dan mengendalikan harga.
Namun, lanjut Abdul, karena adanya kecendrungan konsumtif saat Ramadhan sehingga merangkul alim ulama untuk menyampaikan agar masyarakat tidak berprilaku konsumtif dan rasional akan kebutuhannya.
“Saat harga meningkat, masyarakat supaya tidak konsumsi berlebihan. Secara logika, konsumsi menurun, harga seyogyanya akan turun,” kata Abdul saat acara Silaturahmi Alim Ulama se-Ciayumajakuning di KPw BI Cirebon, Rabu, 23 Mei 2018.
Abdul menegaskan di Ciayumajakuning punya kekhasan sendiri, peranan alim ulama begitu kuat dan sangat dominan. Sehingga, BI menyadari betul figur alim ulma sangat dihormati dan diikuti jamaah dalam hal ini masyarakat.
“Kami mengajak alim ulama untuk bisa bantu dalam hal mendidik masyarakat untuk dapat mengendalikan konsumsi saat Ramadhan. Saya terus terang sangat berharap sekali peranan daru alim ulama,” harapan Abdul.
Edukasi tersebut, lanjut Abdul dapat diberikan alim ulama di pesantrennya atau pun saat ceramah-ceramah, agar menyentuh tentang pengendalian konsumsi. Sebab, peran alim ulama sangat efektif menyampaikan pesan.
Sekda Kota Cirebon, Asep Dedi menyambut baik Forum Silaturahmi Alim Ulama se-Ciayumajakuning, semoga pertemuan ini dapat meningkatkan sinergitas dan kerja sama dalam menjaga umat.
Sehingga, lanjut Asep alim ulama mengajak masyarakat agar tidak bergaya hidup konsumtif. Bila bergaya hidup konsumtif akan berdampak bagi keuangan masyarakat dan keuangan negara.
“Ulama punya posisi penting bukan hanya figur ilmuan dalam agama, penggerak dan motivaor pembangunan umat, tapi juga membantu menyelamatkan perekonomian bangsa,” kata Asep Dedi. (MGN)
http://lampuhijau.co/2018/05/23/bi-minta-bantuan-ulama-kendalikan-konsumsi-masyarakat-saat-ramadhan/Bagikan Berita Ini
0 Response to "BI Minta Bantuan Ulama Kendalikan Konsumsi Masyarakat saat Ramadhan"
Post a Comment