Sidak Pasar Takjil di Benhil, Petugas Temukan Makanan Mengandung Bhorak

Lampu Hijau, Jakarta Pusat-Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat melakukan sidak di pusat takjil Ramadhan Pasar Bendungan Hilir (Benhil), Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (22/5) sore.

Hasil dari sidak terpadu yang dilakukan Pemkot bersama Balai Besar Badan POM DKI Jakarta ditemukan dua jenis makanan mengandung zat berbahaya seperti Formalin dan Rhodamin B dari pedagang takjil bernama Abdulrahman.
Wali Kota Jakarta Pusat, Mangara Pardede mengatakan, pengawasan pangan terhadap jajanan takjil dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga dalam mengkonsumsi takjil dan masakan olahan dari bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
“Kita libatkan semua pihak termasuk uji laboratorium di tempat agar bisa langsung diambil tindakan dari hasil pengawasan hari ini,” tegas Walikota Jakpus Mangara Pardede kepada Lampu Hijau di lokasi, Selasa (22/5).
Terkait adanya temuan Formalin dan Rhodamin B di Pasar Takjil Benhil, Pemkot Jakpus berjanji akan melakukan penelusuran. “Kita akan telusuri sampai ke produsennya. Pedagang ngaku beli dari pasar daerah Blok M, Jaksel. Kita akan telusuri bersama BPOM dan Kepolisian,” tambahnya.
Kepala Suku Dinas KPKP Kota Jakarta Pusat, Bayu Sari Hastuti mengatakan, pengawasan pangan terpadu terutama terhadap jajanan takjil juga akan dilakukan ditempat tempat kuliner yang ada di Jakarta Pusat.
“Kita akan lakukan secara rutin agar warga benar-benar aman mengkonsumsi jajanan untuk berbuka puasa. Kita juga melakukan pencegahan di pasar-pasar yang menjual makanan mentah. Untuk makanan olahan, kewenangan BPOM dan UMKM,” paparnya.
Kepala BPOM DKI Jakarta, Sukriadi Darma mengatakan dari 30 sample makanan olahan dan takjil yang diambil dari para pedagang, ditemukan dua sample berupa pacar cina mengandung Rhodamin B (pewarna kain) dan tahu isi mengandung formalin (bhorak). Sementara lainnya aman dikonsumsi dan tidak ditemukan kandungan bahan berbahaya.
“Kita akan telusuri asal bahan tersebut, dan akan kita hentikan peredarannya agar tidak semakin tersebar,” terangnya.
Sementara itu, hasil temuan tersebut oleh Satpol PP dan BPOM DKI Jakarta disaksikan pemilik dan Wali Kota Jakarta Pusat langsung dimusnahkan ditempat uji laboratorium mobile, agar tidak dijual oleh pemliknya. (RKY)

Let's block ads! (Why?)