Jadi Duda Belasan Tahun, Kakek Delapan Cucu Diduga Cabuli Empat Anak Kecil

Lampu Hijau, Tangerang – Di usianya yang sudah lebih setengah abad, Soleh terpaksa harus menjalani masa tuanya di sel tahanan. Kakek 65 tahun bercucu delapan ini diringkus polisi karena diduga mencabuli 4 bocah di bawah umur. Soleh tega mencabuli anak karena tak kuat menahan nafsu syahwatnya setelah belasan tahun Soleh ditinggal mati istri.

Terbongkarnya prilaku cabul yang mengantarkan Soleh mendekam dibalik jeruji besi setelah dia dilaporkan oleh orangtua korban. Empat korban berinisial KYS,(6), ALn (6), KC (6) dan ICH (6) mengadu dicabuli Soleh di sebuah gang di Ciputat Tangsel, Minggu (1/4/2018).

Kasatreskrim Polres Tangsel AKP Alexander Yurikho kejadian berawal saat Soleh melihat para korban sedang berada di sekitar pedagang papeda (jajanan amak semacam telur gulung). Pelaku ketika itu menghampiri korban dan membelikan korban satu persatu dengan harga satu papeda Rp 2.000.

“Setelah membeli papeda kemudian pelaku menyerahkan atau membagi Rp. 5.000 kepada keempat korban,” ungkap Kasatreskrim.

Kebaikan Soleh membelikan korban jajanan ternyata cuma perangkap. Sebab, setelah menyerahkan uang, dia mencabuli korban.

“Korban meremas payudara dan memegang kemaluan korban dari luar baju keempat korban dengan mengunakan tangan kanannya,” ujarnya.

Orangtua korban yang mendengar cerita anaknya kemudian melaporkan kejadin ini ke Polres Tangsel.

Dari hasil pemeriksaan terhadap Soleh, kata Alex, ia nekad mencabuli anak anak karena tak tak kuat menahan hasrat seksual setelah lama ditinggal mati istrinya.

“Istrinya sudah meninggal 17 tahun lalu karena sakit liver. Pelaku ini sudah punya anak empat. Dua lelaki dan dua perempuan. Semuanya sudah menikah. Pelaku sendiri sudah memiliki delapan cucu dengan perincian empat wanita dan empat pria,” ungkapnya.

Atas perbuatannya tersangka dijerat Pasal 82 dan atau pasal 82 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 atas perubahan UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

“Sekarang kami fokus melakukan pemeriksaan terhadap korban dengan pendampingan dari Bapas Kemenkumham Banten, P2TP2A dan Orang Tua. Selain itu melakukan Pemeriksaan Kondisi Kejiwaan Pelaku dengan bantuan Bagian Psikologi, Biro SDM Polda Metro Jaya serta mengadakan Trauma Healing terhadap para korban bekerjasama dengan Satgas Anti Kekerasan Anak Kota Tangerang Selatan,” tandasnya. (WAH)

Let's block ads! (Why?)