Lampu Hijau, Jakarta Barat-Sudah dibuat kecewa lantaran istri meninggal setelah menjalani persalinan. Kini Abdul Rozak (36) semakin kecewa dengan pihak Puskesmas Kalideres, Jakarta Barat. Mendatangi rumah Abdul untuk mengucapkan belasungkawa, pihak puskesmas juga memberi santunan berupa uang kepada keluarga Abdul Rozak sebesar Rp 300 ribu.
Abdul Rozak mengatakan, saat pihak puskesmas mendatangi rumahnya, dirinya masih dalam perjalanan menuju ke Jakarta usai pemakaman istrinya. Saat itu Abdul mendapat kabar dari adiknya bahwa ada orang dari puskesmas datang ke rumah untuk mengucapkan bela sungkawa.
“Dari Puskesmas sudah ada yang datang ke rumah namanya dokter Darius. Tapi saya kecewa setelah adik saya bilang kalau pihak puskesmas memberikan santunan Rp 300 ribu. Memangnya, nyawa istri saya Rp 300 ribu ya? Nyawa istri saya itu tidak ada nilainya pak,” ucap Abdul Rozak, Kamis (19/4).
Abdul menambahkan, pihak puskesmas juga mengakui kesalahannya. Namun Abdul masih kecewa. Ia menuturkan, kasus kematian istrinya di ruang persalinan itu merupakan keteledoran pihak puskesmas.
“Jadi begini pak, kematian istri saya memang karena keteledoran pihak puskesmas. Saat di ruang persalinan, itu suster gak ada, dokter gak ada, yang ada itu ya semacam bidan yang masih muda. Mungkin mereka magang. Tidak hanya itu, saat mendengar suara bayi saya, itu mereka di dalam ruang persalinan kayak ricuh, ribut, berdebat satu sama lain pak,” kata Abdul.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto menjelaskan pihaknya masih melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian. Sementara ini tiga orang tim medis Puskesmas Kalideres telah diperiksa. Dalam pemeriksaan tersebut mereka (saksi) mengatakan korban tidak mengedan saat proses persalinan berlangsung.
“Jadi waktu dalam proses persalinan pasien tidak kuat mengedan dan sampai akhirnya kelelahan. Disatu sisi kepala sang bayi sudah diujung. Nah, tapi saya sendiri belum bisa menyimpulkan apa yang dilakukan tim medis. Apakah harus melakukan tindakan caesar atau tetap memaksakan persalinan normal. Kami masih selediki,” kata Koesmedi.
Selain menelusuri kronologis kejadian, pihaknya juga melakukan pemeriksaan rekam medis pasien. Seperti bagaimana kondisi bayi sang pasien ketika masih di dalam kandungan. Lalu apakah pasien mengidap penyakit bawaan, riwayat kelahiran sebelumnya dan masih banyak lagi. Sampai dengan peralatan medis yang terdapat di puskesmas tersebut.
“Kami periksa secara menyeluruh ya, tidak bisa setengah-setengah. Selain melihat medical record pasien, kami juga mengaudit kelengkapan perlengkapan. Apakah memadai atau tidak. Dan misalnya ada masalah pada peralatan, seperti kekurangan, kami tidak bisa menyalahkan tim medis. Karena kesalahan bukan dari mereka,” paparnya.
Koesmedi menjelaskan pemeriksaan terhadap kepala Puskesmas Kalideres belum dilakukan pemeriksaan. Kemudian, dalam hal ini RSUD Cengkareng tak luput dari pemeriksaan. Pihaknya ingin mengetahui proses penanganan yang dilakukan pihak RSUD Cengkareng terhadap korban dan sang bayi. (ygi)
http://lampuhijau.co/2018/04/19/puskesmas-maut-korban-dikasih-uang-rp-300-ribu/Bagikan Berita Ini
0 Response to "Puskesmas Maut, Korban Dikasih Uang Rp 300 Ribu"
Post a Comment