Search

Bandar Narkoba Sindikat Jakarta-Bali Ditembak Mati

Lampu Hijau, Semanggi-Petugas Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya mengungkap peredaran narkoba jenis kokain dan serbuk ekstasi alias PMMA (Parametoksimetilamfetamin). Dua pengedar berinisial J dan F diamankan, sementara pengedar lainnya berinisial D ditembak mati.

Kasubdit I Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Jean Calvijn Simanjuntak menjelaskan, mulanya polisi mendapat informasi masyarakat terkait peredaran kokain. Penyelidikan lalu dilakukan dengan cara petugas menyamar jadi pembeli.

“Kita berhasil memancing dan menangkap tersangka J di depan apotik di wilayah Jakarta Selatan. Dari tangan J, didapatkan 19.7 gram kokain dan satu klip berisi lima butir ekstasi,” ujar Calvijn kepada wartawan, Markas Polda Metro Jaya, Kamis (19/4/2018).

Hasil interogasi, barang haram diperoleh dari F yang disimpan di kontrakan tempat tinggal keduanya. Berdasarkan penggeledahan kontrakan, ditemukan 1.724 gram serbuk ekstasi PMMA, 70,6 gram kokain, ekstasi 91 butir, sabu 3,7 gram. Pengakuan tersangka, narkoba milik D yang dtitipkan sejak tiga bulan untuk nantinya dijual.

“Dititipkan sementara waktu karena D akan ke Bali. Tapi F sudah transaksi ke pelanggannya dengan ambil keuntungan Rp 500 ribu transfer ke tersangka D,” kata Calvijn.

Polisi lalu menangkap D di kediamannya. Di sana petugas memperoleh 12 butir Happy Five dan 580 kapsul isi PMMA pada mobil yang terparkir di lokasi. Hasil pemeriksaan, selain di kawasan Jakarta Selatan, narkoba terutama PMMA rencananya dipasarkan di wilayah Bali.

D sendiri mendapatkan narkoba dari A. Informasi ini selanjutnya ditindaklanjuti polisi dengan mendatangi kediaman tersangka di apartemen kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Ketika hendak menangkap A, D sempat mengecoh petugas. Ia membawa kendaraan berputar-putar di lokasi, dengan alasan telah lupa keberadaan A. Tak henti sampai di situ, D sempat mencoba kabur dan melawan petugas hingga akhirnya ditembak mati. A sendiri kini dimasukkan polisi dalam daftar pencarian orang (DPO).

“D dapat dari A dia DPO, katanya ada di apartemen di Kemayoran. Setelah cek dia katanya lupa padahal sering ke sana lalu minta turun dari mobil, saat turun anggot turun, yang bersangkutan akan mengambil senjata anggota, dia melawan petugas dan kita lalukan tindakan keras,” kata Calvijn.

Polisi masih mendalami siapa konsumen dan di tempat seperti apa kokain dijual. Pasalnya perdagangan narkoba di Indonesia lebih didominasi sabu-sabu ketimbang kokain. Namun yang jelas, imbuh Jean, dari setiap gram narkotika terjual baik J maupun F, mendapat upah dari D Rp 400-500 ribu.  “Asalnya (kokain) dari Kolombia,” tandasnya. (RIZ)

Let's block ads! (Why?)

http://lampuhijau.co/2018/04/19/bandar-narkoba-sindikat-jakarta-bali-ditembak-mati/

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bandar Narkoba Sindikat Jakarta-Bali Ditembak Mati"

Post a Comment


Powered by Blogger.