Obok-obok Kampung Ambon, Polisi Amankan Enam orang dan Sabu

Lampu Hijau, Jakarta Barat-Sat Reserse Narkoba Polrestro Jakarta Barat kembali mengobok-obok Komplek Permata Indah atau yang lebih dikenal Kampung Ambon, Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (26/4/2018). Operasi narkoba di pimpin langsung oleh Kasat Narkoba AKBP Erick Frendriz. Hasilnya, enam orang diamankan.

Meski kerap dilakukan tidak membuat kampung Ambon bersih dari peredaran narkoba. Hal itu terbukti dari hasil operasi narkoba, dimana petugas mengamankan sebanyak enam orang pelaku. Keenam pelaku yakni Jimmy, Relly, Kristen, Martin, Robi dan Dominggus kini masih dalam proses penyelidikan. Dari enam pelaku di anaknya lima diantaranya positif konsumsi narkoba.

Kapolrestro Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, pihaknya melakukan penindakan adanya pelaku pengedar narkoba. Hasilnya, pihak Kepolisian berhasil menangkap kembali 6 orang yang dianggap meresahkan warga Komplek Permata Indah ini. Keenam pelaku tersebut semuanya residivis. Bahkan sebagian kasus penyerangan di RSPAD beberapa waktu lalu.

“Total kita tangkap enam pelaku di 5 TKP. Barang bukti yang kita amankan berupa 3 bong yang terbuat dari botol air mineral, botol minyak gosok, botol obat berbahan kaca, Empat ponsel, Dua buku tabungan, Enam alat senjata tajam dan 117,44 gram sabu,” terang Hengki, Kamis (26/4).

Hengki menuturkan, para pelaku menggunakan pola yang berbeda dalam melakukan transaksi. Dimana para pelaku menjual kepada pasien (sebutan pelaku) yang datang ke dalam (kampung permata indah). Kemudian pasien tidak boleh membawa keluar barang tersebut melainkan memakai di tempat.

“Biasanya one stop service kemudian menggunakan sabu. Sekarang polanya sedikit berubah. Mereka menjual kepada pasien yang datang ke dalam, tidak di bawa keluar dipakai di tempat,” ungkapnya.

Sementara, Kasat Narkoba AKBP Erick Frendriz menambahkan, temuan ini menjadi catatan bersama. Dimana, Kampung Ambon yang kerap kali di lakukan penggrebekan ternyata masih ada yang mengedarkan narkoba. Mirisnya, dari pelaku tidak tetap tinggal di komplek ini. “Jadi lokasi ini masih digunakan oleh para pengedar Narkoba untuk bertransaksi,” ujarnya. (ygi)

Let's block ads! (Why?)