Gerindra Bantah Ada Angkutan Umum yang Tak Dibayar Usai Rakornas

Lampu Hijau, Jakarta – Partai Gerindra membantah pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas), ada angkutan umum pengangkut rombongan peserta yang belum dibayar. Pembayaran telah dilakukan usai Rakornas digelar, Rabu (11/4/2018).

“Proses pembayaran atas bantuan dan kerja sama dari para pelaku angkutan kota sudah dibayarkan sejak pukul 00.00 WIB setelah acara selesai,” ujar Penanggungjawab Rakornas Gerindra, Riefky Pranata dalam keterangan tertulis, Kamis (12/4/2018).

Menurut dia, teramat kecil peluang adanya tagihan yang belum dibayar. Pasalnya semua kendaraan yang bemitra telah didata secara rinci. Adapun pelunasan tagihan usai acara, imbuh Riefky, merupakan kesepakatan bersama.

“Semua nomor plat angkot (angkutan umum) yang terikat kerja sama pun didata dengan baik untuk pertanggung jawaban,” kata dia.

Penggunaan angkutan umum oleh penyelenggara, bertujuan untuk menghindari kemacetan di sekitar lokasi. Di samping itu hal tersebut guna meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar. Kendati begitu, meski terikat kerja sama dengan panitia Rakornas, pengemudi tetap diperbolehkan mencari penumpang usai mengantar peserta dari kantung parkir maupun hotel, menuju lokasi. Mereka kembali bertugas ketika acara selesai.

“Untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar dalam hal transportasi panita melakukan kerja sama dengan pelaku usaha transportasi umum seperti angkutan umum dan ojek. Bekerja sama dengan 186 angkutan kota,” jelas Riefky.

Sebelumnya diberitakan ratusan pengemudi angkutan umum dari berbagai trayek di Bogor, Jawa Barat, berusaha mendatangi panitia temu kader dan Rakornas Partai Gerindra yang berlangsung di kediaman Prabowo Subianto di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Mereka hendak menagih uang Rp 200-300 ribu yang dijanjikan usai mengantar-jemput peserta kegiatan.(RIZ)

Let's block ads! (Why?)