Lampu Hijau, Bekasi – Baru-baru ini, Kota Bekasi diramaikan dengan peredaran kaos bertuliskan #2018gantiwalikota. Belum diketahui secara pasti, apakah kaos tersebut dibuat oleh kelompok pendukung paslon tertentu atau masyarakat biasa.
Pengamat Politik Univeristas Islam 45 (Unisma) Bekasi, Adi Susila mengatakan, gimmick bernuansa politis seperti pembuatan kaos tertentu dan sebagainya, merupakan cara untuk membentuk opini publik dengan memanfaatkan kekuatan media massa, khususnya sosial media yang sedang digandrungi masyarakat.
“Ya, itu bisa dikatakan suatu upaya untuk membentuk opini publik, karena media massa punya peran yang sangat penting dalam pembentukan opini publik,” kata Adi, Rabu (11/4/2018).
Menurutnya, pembuatan kaos bertagar seperti yang sedang beredar saat ini, akan berpengaruh sesuai dengan penilaian yang diberikan publik itu sendiri. Selama belum mendapat respon, cara tersebut belum bisa dikatakan berhasil mendapatkan perhatian publik.
“Kan kita belum tahu respon masyarakat. Ya seperti Indonesia Idol, kalau banyak yang nge like, berarti banyak yang setuju dengan # itu,” jelasnya.
Adi sendiri menegaskan, sang pencetus kaos bertagar tersebut, masih terbilang dalam posisi aman dan tidak memiliki unsur pelanggaran, baik dari segi kampanye maupun segi pidana.
“Yang jelas itu wilayah abu-abu. Sepertinya tidak masuk unsur kampanye. Saya kira juga tidak ada unsur melawan hukum atau ujaran kebencian, karena dalam tulisan itu tidak menyebut orang. Kalau ada yang ingin melawan opini tersebut, sebaiknya juga menggunakan cara yang sama, dengan memilih kata-kata yang tepat,” paparnya.
Ari menambahkan, dengan tagar yang hanya berisi keinginan untuk mengganti walikota, sangat kecil kemungkinan untuk membuat publik terhasut. Terlebih bagi para pemilih yang sangat loyal dengan pemimpin yang lama.
“Ya, kalau kata-katanya seperti itu, saya kira tidak (terhasut). Kecuali ditambahi dengan kata-kata hasutan,” ungkapnya. (BAM)
http://lampuhijau.co/2018/04/11/ramai-kaos-2018gantiwalikota-pengamat-itu-upaya-membentuk-opini-publik/Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ramai Kaos #2018gantiwalikota, Pengamat: Itu Upaya Membentuk Opini Publik"
Post a Comment