Search

Ada Tumpahan Minyak di Pantai Pulau Pari, Wisatawan Jadi Ogah Berenang

Lampu Hijau, Jakarta Utara – Tumpahan minyak menyelimuti Pantai Pulau Pari. Hal serupa juga ditemui di Kawasan Balikpapan yang hingga kini belum tuntas ditangani otoritas setempat.

Lantas, tumpahan minyak kali ini milik siapa?

Kehadiran minyak tentu mengganggu aktivitas wisatawan yang berkunjung. Cairan hitam pekat membuat mereka enggan berenang untuk menikmati air laut.

Lurah Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Surachman membenarkan kejadian itu. Ia mengatakan sejak pagi tadi sejumlah petugas PPSU kelurahan telah melakukan pembersihan melalui saringan seadanya. Memisahkan antara air laut dengan minyak.

“Minyak itu kemudian ditampung ke ember,” kata Surachman ketika di konfirmasi, Minggu (8/4/2018).

Meski tidak menjelaskan secara detail wilayah pesisir dan sejauh mana yang terkena minyak tumpah. Namun ia menegaskan aktivitas di kawasan Pulau Pari sempat lumpuh total.

Wisatawan dan warga tidak dapat beraktivitas lantaran tumpahan minyak tak hanya sampai di bibir laut, melainkan hingga ke bibir pantai dan pasir di sana.

Hingga berita ini ditulis ketika menjelang siang, pembersihan di kawasan Pulau Pari masih dilakukan petugas. Beberapa petugas tampak bahu membahu melakukan pembersihan.

Direktur Eksekutif Kawali (Kawal Wahana Lingkungan Hidup), Puput TD Putra mengakui tim Walhi dan beberapa aktifis lingkungan telah berada di lokasi untuk melakukan pengecekan. Ia melihat hampir sebagian kawasan pulau tercemar.

Puput menjelaskan terhadap tumpahan ini, pihaknya menduga minyak berasal dari beberapa tempat, yakni Tank Cleaning kapal  minyak yang tumpah, Tar ball pipa minyak mentah bawah laut milik Pertamina/CNOC dari aktivitas pengeboran rig lepas pantai, dan CNOC bocor ketika dimuat ke tanker.

Puput menegaskan tumpahnya minyak di Kepulauan Seribu bukanlah hal yang baru, sebab sejak 2-3 tahun lalu pencemaran telah terjadi. Terlebih CNOC sendiri satu satunya perusahaan yang paling dekat dengan lokasi tumpahan minyak.

“Ini masih perlu divalidkan dahulu untuk kita bisa menjastifikasi perusaan tersebut, tapi hampir bisa dipastikan mereka pelakunya, karena hampir setiap tahun 2-3 mencemari pulau seribu,” kata Puput.

Terhadap kasus ini, Puput meminta pemerintah dan pemda harus menindak tegas sesuai dengan aturan pasal 90 ayat 1 Undang undang nomor 32 tahun 2009.

Sebab menurutnya, pencemaran minyak yang terjadi telah merusak ekosistem di laut. “Terparah pertumbuhan fikoplanton laut menjadi terganggu,” ucapnya.

Manager QHSE CNOOC SES Ltd, Thomas Anthony Sihombing mengaku masih melakukan pengecekan terhadap minyak tumpah.

“Terima kasih Pak atas informasi yang bapak berikan. Saya akan tampung dan meminta orang lapangan untuk langsung melakukan mengecek. Pasti kami akan cek,” tutupnya. (GER)

Let's block ads! (Why?)

http://lampuhijau.co/2018/04/08/ada-tumpahan-minyak-di-pantai-pulau-pari-wisatawan-jadi-ogah-berenang/

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ada Tumpahan Minyak di Pantai Pulau Pari, Wisatawan Jadi Ogah Berenang"

Post a Comment


Powered by Blogger.