Stress Kebelet Kawin, Bakar Rumah

Lampu Hijau, Tangerang-Nampaknya keinginan Rizki untuk menikah, kandas ditengah jalan. Pria 25 tahun itu justru berurusan dengan polisi setelah membakar rumah orangtuanya di Gang Melati, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang. Pria yang sehari-harinya bekerja sebagai sopir angkot tembak itu harus mendekam di balik penjara.

Kapolsek Ciledug Komisaris Supiyanto mengungkapkan insiden ini berlangsung saat tengah malam, Jumat (6/7). Kala itu, sekitar pukul 23.00 WIB Rizki datang menemui orangtuanya. Selain untuk meminta restu, dia juga berharap orangtuanya memberi modal untuk pesta pernikahan dan tetek bengeknya. Namun, orangtua Rizki tak menyanggupinya. Terjadilah cekcok.

Pertengkaran mulut berujung baku hantam antara anak dan orangtua terjadi. Perkelahian keduanya mereda setelah Rizki keluar dan mengancam membakar rumah ayahnya. Dikatakan Supiyanto, pelaku sempat membakar pakaian yang diambilnya dari teras rumah menggunakan bahan bakar bensin dan korek api.

“Karena emosi tinggi, pelaku mengancam membakar rumah pakai bensin di motornya dengan mengambil pakaian dan dibakar dengan korek api,” kata Supiyanto.

Di tengah kobaran api yang kian membesar, Rizki juga melakukan pengerusakan tetangganya yang mencoba melerai. Beruntung api tak sempat menjalar karena berhasil dipadamkan oleh sejumlah warga.

“Selain itu dia juga melakukan pengerusakan rumah orang lain. Tapi demikian, bersama-sama dapat memadamkan pembakaran,” ucap Supiyanto.

Usai menjalani aksinya, pelaku langsung melarikan diri. Namun tak butuh waktu lama, petugas Polsek Ciledug berhasil meringkus resedivis narkoba tersebut di kawasan Grogol Jakarta Barat. Ditemui usai menjalani pemeriksaan, Rizki mengaku khilaf dengan perbuatannnya. Padahal, dia mengerti dampaknya yaitu kurungan penjara.

“Saya khilaf pak, malam itu ssaya kepengen duit karena rencananya mau nikah bulan Februari 2019. Dampaknya saya tahu kok,” tutur Rizki menyesal, Kamis (19/7).

Akibat perbuatannya itu Rizki dijerat pasal 187 dan pasal 406 yang hukumannya maksimal 12 tahun penjara. (WAH)

Let's block ads! (Why?)