Lampu Hijau, Bekasi-Koordinator Investigasi Center for Budget Analysis (CBA), Jajang Nurjaman, mengungkap adanya puluhan kasus penyimpangan anggaran yang terdapat di tubuh Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi. Akibat hal ini, negara berpotensi mengalahkan kerugian yang ditaksir mencapai Rp 29,7miliar.
CBA mencatat sedikitnya 73 kasus penyimpangan anggaran yang terjadi di sepanjang tahun 2015 sampai awal tahun 2017 oleh Pemkot Bekasi. Adapun penyimpangan-penyimpangan yang terjadi mulai dari masalah sepele soal urusan administrasi, sampai dugaan permainan proyek.
“Untuk masalah-masalah sepele ini, Pemkot Bekasi selama tiga tahun ini diam-diam mengakui dan mencoba memperbaiki masalah penyimpangan yang terjadi,” kata Jajang, Rabu (25/7/2018).
Sejumlah perbaikan yang coba dilakukan Pemkot secara diam-diam, kata dia, diantaranya dengan pengembalian kelebihan pembayaran berupa gaji, salah penghitungan anggaran kegiatan, kelebihan pembayaran kepada pihak ketiga, serta bentuk penyimpangan lainnya.
“Terhitung dari upaya tersebut, uang sebesar Rp 24,9miliar telah dikembalikan kepada Negara,” ujarnya.
Menurut Jajang, langkah senyap dan diam-diam Pemkot Bekasi, hanyalah bentuk formalitas semata, agar masalah penyimpangan yang lebih besar tidak terbongkar.
Selain itu, CBA juga mencatat beberapa temuan terkait penyimpangan Pemkot Bekasi. Jajang menyebut dalam penggunaan anggaran setiap tahunnya, Pemkot Bekasi selalu kehilangan uang negara sebesar Rp 9,9miliar.
dan seperti biasa, potensi kehilangan atau kerugian ini berasal dari masalah-masalah sepele yang kebanyakan terkait administrasi,” jelasnya.
Jajang juga mengaku banyak kasus besar di tubuh Pemkot Bekasi yang belum ditindaklanjuti penegak hukum. Bahkan sejumlah kasus menguap dan hilang begitu saja seiring berjalannya waktu.
“Misalnya dugaan permainan proyek ratusan miliar terkait dana hibah dari DKI Jakarta,” pungkasnya. (BAM)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pemkot Bekasi Diam-diam Balikin Puluhan Miliar, Jajang (CBA) : Formalitas…"
Post a Comment