Lampu Hijau, Jakarta Utara–Terdengar suara letusan tembakan di Jalan Jelambar Aladin, Penjaringan, Jakarta Utara. Awalnya, Sabtu (21/7) dini hari itu, warga tak bergeming. Mereka masih asik beraktivitas tanpa menghiraukan sumber ledakan. Maklum, suara ledakan sudah akrab di telinga warga karena sering mendengar petasan.
Namun tak berselang lama ditemukan sesosok tubuh tergeletak bersimbah darah. Dari kepalanya keluar darah segar. Terdapat dua lubang yang membuat korban meninggal seketika. Usut punya usut, warga mengenal korban dengan nama Suherdi (45) atau biasa disapa Herdi. Ia tinggal di Jalan Jelambar Fajar Gang Kode RT 02/07, Pejagalan, Penjaringan, lokasi itu hanya beberapa puluh meter dari TKP ia ditemukan tewas.
Warga pun heboh. Kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Kesaksian warga yang telah dirangkum pihak kepolisian membuat anggota Polsek Penjaringan dan Polres Jakarta Utara bergerak mengejar pelaku. Diketahui, dua orang pelaku merupakan pembunuh Herdi, yang berprofesi sebagai pembuat dokumen perkapalan.
Saihul Imam, penjual bensin eceran mengaku melihat pelaku mondar-mandir, sesaat sebelum mengeksekusi Herdi. Keduanya berboncengan motor N-Max berwarna abu-abu. “Bang Herdi turun dari mobil dan sempat ngelewatin lapak saya. Di belakang dia ada yang jalan juga. Saya ga curiga sama sekali, kirain orang lewat biasa,” ujarnya kepada anggota Polsek Penjaringan.
Menurut laporan yang dihimpun, eksekutor Herdi berambut cepak. Beberapa sumber juga menuturkan Herdi dan pelaku sempat ngobrol. Namun moncong peluru mengarah ke kepala dan punggung sesaat kemudian. Begitu Herdi lengah, ia menembak dua kali. Selongsong peluru pun jatuh tidak jauh dari tubuh Herdi.
Tembakan pelaku membuat Tuyono yang sedang sibuk mengemas barang kaget. Ia lalu disuruh diam oleh rekannya Edi yang juga mendengar sekaligus melihat kejadian tersebut. “Saya sempat minta tolong, tapi disuruh diam sama Edi. Saya nurut ketimbang jadi korban berikutnya,” aku Tuyono.
Sesaat setelah penembakan, kedua penembak misterius (petrus) itu melarikan diri. Satu orang mengemudikan motor menggunakan topi, dan pelaku yang dibonceng tidak menggunakan helm. Warga sekitar pun menutup jasad Herdi dengan kardus. Peristiwa ini juga menyorot perhatian warganet. Pasalnya warga sekitar sempat merekam dan mengunggahnya kejadian itu ke media sosial.
Sejauh ini, pihak kepolisian telah mengumpulkan sejumlah barang bukti. Dua selongsong peluru dibawa polisi dan dilaporkan ke Puslabfor untuk diteliti. “Kita lagi kerja ini, jadi belum bisa memberikan informasi apa. Baik ditembak dari jarak berapa dan selongsong peluru berkaliber berapa,” singkat Kanit Reskrim Polsek Penjaringan, Minggu (22/7).
Kapolsek Penjaringan, AKBP Rahmat Sumekar menegaskan, motif pelaku sesungguhnya bukan begal atau mencuri dengan kekerasan. Hal tersebut didasari atas barang pribadi korban yang masih utuh. “Korban ini baru turun dari mobilnya. Dia punya mobil dan memang diparkir di jalan ini. Karena rumahnya berada di gang. Nah untuk tas, hape, dua dompet, jam, sama kunci mobil nggak hilang,” jelas Rachmat.
Dikatakan Rachmat, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan pencarian terhadap kedua orang pelaku. Saat ini, pihaknya juga masih mendalami motif dibalik insiden tersebut. “Kayaknya ada motif lain, sedang kita dalami,” katanya. (GER)
http://lampuhijau.co/2018/07/22/baru-turun-dari-mobil-ditembak-2-petrus-herdi-tewas-di-tempat/Bagikan Berita Ini
0 Response to "Baru Turun dari Mobil Ditembak 2 ‘Petrus, Herdi Tewas di Tempat"
Post a Comment