Lampu Hijau, India-India darurat banjir. Hujan deras selama empat hari membuat beberapa daerah di Negeri Barata terendam. Paling parah terjadi di negara bagian Uttar Prades, India Utara. Hingga kemarin, sudah 49 jiwa melayang.
Seperti diwartakan Channel News Asia, kemarin, daerah ini tergambarkan mencekam. Hujan deras yang mengguyur sejak Kamis (26/7) lalu, selain membuat kota terendam beberapa meter juga membuat sejumlah bangunan runtuh.
Uttar Predesh merupakan kawasan perkotaan padat penduduk. Konon, kota ini menampung 220 juta jiwa. Banyak dari mereka tinggal di bangunan-bangunan tua. Diguyur hujan lebat berhari-hari, membuat bangunan roboh. Banyak korban tewas tertimbun reruntuhan bangunan.
Pemerintah India belum merinci berapa yang tewas tertimbun bangunan atas peristiwa ini. Jumlahnya pun diprediksi mencapai puluhan. Sementara lainnya, dikabarkan tewas tenggelam terbawa banjir hingga tersengat aliran listrik.
Belum ada tanda-tanda hujan mereda. Badan meteorologi India memprediksi hujan deras masih mengguyur sepekan ke depan. Peringatan badai pun dilanjutkan. Pemerintah setempat menghimbau warga yang tinggal di rumah susun untuk waspada. “Kami meminta agar seluruh gedung yang terimbas hujan deras agar segera dikosongkan,” ucap pejabat di negara bagian Uttar Pradesh, kemarin.
Hujan lebat juga melanda New Delhi, ibu kota India dan negara bagian Rajasthan, India barat yang populer bagi para turis. Di New Delhi, level sungai Yamuna telah melebihi batas bahaya pada hari Sabtu ini akibat hujan lebat tersebut.
Otoritas setempat pun mengeluarkan peringatan waspada banjir. Pemerintah New Delhi mengingatkan, level permukaan air sungai tersebut masih akan terus bertambah. Di India, insiden gedung roboh kerap terjadi, khususnya selama musim penghujan yang berlangsung sejak akhir Juni hingga September mendatang.
India bisa dibilang negeri rawan bencana. Sebelum musibah banjir, tepatnya 2 Mei 2018, terjadi badai debu yang memicu angin dan petir di wilayah barat laut India. Peristiwa ini, menyebabkan 110 orang tewas dan ratusan lainnya terluka.
Di negara bagian Rajasthan, ada 35 orang tewas dan lebih dari 200 orang terluka, setelah angin kencang merobohkan ribuan tiang listrik dan membuat ratusan pohon tumbang.
Ahli meteorologi di India, Pedram Javaheri menerangkan saat ini India sedang menghadapi cuaca tidak baik: Periode muson panas yang membawa hujan. Belum lagi, anomali cuaca pada wilayah teluk serta tekanan udara tinggi di kawasan barat perairan Samudra Hindia, juga memicu terjadinya kondisi ekstrem, seperti badai debu atau hujan lebat.
“Badai sore dan periode hujan deras telah lebih banyak terjadi di wilayah ini selama beberapa minggu terakhir,” ujar Javaheri. “Badai sore ini kemungkinan adalah pelakunya, mendorong angin kuat ke wilayah barat daya India, yang disertai debu dan pasir di dalamnya,” tambahnya.
Selama beberapa tahun sebelumnya, menurut catatan Javaheri, wilayah barat laut India cenderung memiliki curah hujan di bawah rata-rata ketika memasuki periode angin muson musim panas.
Sebagai upaya pencegahan, pemerintah India telah mengerahkan sebanyak 43 tim personil Pasukan Tanggap Bencana Nasional (NDRF) untuk memberikan bantuan dan pertolongan di enam negara bagian yang terkena dampak banjir. Setiap tim NDRF terdiri dari setidaknya 45 personel, seperti dilansir Rakyat Merdeka Online (RMOL).(LH).
http://lampuhijau.co/2018/07/30/india-darurat-banjir-49-orang-tewas/Bagikan Berita Ini
0 Response to "India Darurat Banjir, 49 Orang Tewas"
Post a Comment