Lampu Hijau, Jakarta Utara – Raut kesedihan masih tersirat di wajah Ade Miskan. Suami dari Saripah, korban kebengisan begal yang tewas tadi malam. Kini ketabahan ekstra menjadi obat utama bagi Ade agar bisa melewati hari-hari tanpa tambatan hati.
Saripah, di mata keluarga merupakan sosok penyayang dan sangat perhatian. Sayang, tipikal orang baik di Ibukota kian menipis. Wanita berusia 40 tahun itu tewas akibat tembakan empat timah panas pelaku yang bersarang di dadanya. “Iya istri saya korban begal semalam,” kata Ade dengan nada lirih, Kamis (5/7/2018).
Beberapa jam sebelum kejadian nahas terjadi, Ade enggan berlama-lama untuk bekerja. Driver ojek online ini hanya melayani dua orderan hari itu. Firasatnya, hanya ingin dekat sang istri. Pun dengan Saripah, yang kala itu sangat perhatian. Mulai dari menyiapkan sarapan hingga mengecup kening Ade. “Istri saya sebelum meninggal dandan melulu. Saat itu dia bilang sesuatu, tapi saya ga begitu nangkep dan langsung pergi narik,”ujarnya.
Sesaat setelah kejadian, korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Awal Bross, Tangerang. Namun korban kehabisan darah akibat tembakan tadi.”Dia (Saripah) meninggal dunia di rumah sakit. Nyawanya ngga tertolong,”sambung Ade.
Usai korban meregang nyawa, keluarga putuskan memakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Budi Dharmawan, Cilincing, Jakarta Utara sekitar Pukul 11.00 WIB. “Di sini rumah orang tua istri. Kalau di Tangerang kita hanya mengontrak bersama satu anak,”katanya.
Sembari mengehela nafas panjang, Ade memberanikan diri untuk bercerita. Saripah tewas tertembak saat mengikutinya berlari menghindari pelaku yang tengah mengacungkan senjata api (senpi). Saat itu, Ade usai bertikai tarik-menarik sepeda motor dengan pelaku.
“Pelaku dan saya sempat tarik-menarik sepeda motor. Tapi dia (pelaku) terjatuh. Saat itu, pelaku mengeluarkan senjata api dan mengarahkan ke arah saya,” terang Ade.
Dijelaskannya, kedatangannya bersama sang istri dan anak bontot, Ari Ardiansyah (10) di lokasi untuk membeli paket data handphone pada salah satu konter pulsa. Sesaat memarkirkan kendaraan, Ade mendengar suara mesin milik sepeda motornya. Dia pun bergegas keluar konter dan menjegat pelaku.
“Saya belum sempet duduk di dalam konter, saya mendengar suara sepeda motor menyala. Saya langsung keluar dari konter dan berteriak maling dan tarik-menarik stang sepeda motor,” tandasnya
Dia mengaku, tak menyangka sang istri berada dibelakangnya saat berlari mndari sasaran tembak pelaku. Empat kali tembakan terdengar dari arah belakangnya.
“Saya ngga sempet liat dia (korban) di belakang sih. Ternyata dia mengikuti saya. Cepat banget kejadiannya. Pelaku bangun setelah terjatuh dan menembakan pistol ke arah saya. Saya putar balik, istri udah terkapar. Pelaku sudah kabur,” tutupnya.(GER)
http://lampuhijau.co/2018/07/05/pertahankan-motor-ditembak-rampok-ade-sebelum-wafat-istri-dandan-melulu/Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pertahankan Motor Ditembak Rampok, Ade: Sebelum Wafat, Istri Dandan Melulu"
Post a Comment