Search

Mensos Tantang Keluarga dan Pelaku Terorisme Ikut Program Rehabilitasi

Lampu Hijau, Jakarta Utara – Keluarga korban dan pelaku terorisme sepertinya enggan melirik program Kementerian Sosial. Padahal sederet program rehabilitasi sosial telah disediakan oleh Kementerian untuk menopang kebutuhan hidup.

Sayangnya, sejak program itu diresmikan, belum ada satu orang yang mengajukan program itu. Menteri Sosial, Idrus Marham mengungkapkan sejauh ini pihaknya belum pernah mendapatkan ajuan tentang program pembinaan itu.

“Ini menjadi evaluasi, karena belum ada satu orang pun yang mengajukan program bantuan,” kata Idrus di Hotel Mercure, Ancol, Rabu (9/5/2018) malam.

Hal itu membuat Idrus memerintahkan para pekerja sosial agar lebih aktif dalam mendekati korban dan keluarga teroris. Cara itu diharapkan membuat pelaku dan korban lebih terbuka dan mengajukan program kepada pihaknya.

Mantan Sekjen Partai Golkar ini menjabarkan program pembinaan sebelumnya sudah digagas bersama dengan BPNT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) dan beberapa kementrian lainnya.

Terlebih, program tersebut disambut baik oleh Presiden RI Jokowi Widodo. Presiden kala itu ingin keluarga teroris dirangkul pemerintah sehingga aksi aksi teroris tidak berlanjut di kemudian hari.

Bersama BPNT pula, lanjut Idrus pihaknya tengah menginventarisir kelurga dan korban teroris se Indonesia. Mereka nantinya akan dimasukan ke program keluarga harapan (PKH) dan program Rasta (Subsidi Beras). Cara ini demi membantu pemenuhan layak gizi bagi keluarga.

Selain itu, beberapa program lainnya dilakukan dengan memberikan pekerjaan yang layak. Program yang dinamakan Kelompok Usaha Bersama (Kube) ini membuat agar para keluarga meninggal masa kelamnya dan tidak menebar teror.

“Selain kami juga memberikan jaminan sosial agar kehidupan masa depan mereka cerah,” ucapnya.

Kemudian kepada korban, Mensos menerangkan pihaknya menyiapkan bantuan kemanusian, mulai dari pengobatan, rehabilitasi mental, hingga organ tubuh palsu.

Namun dari semua program itu, Mensos mengatakan tidak semua program berjalan baik. Ia berencana mengerahkan seluruh Pekerja Sosial (Peksos) untuk jemput bola membantu para keluarga korban dan keluarga teroris.

“Kami akan lakukan evaluasi. Kami akan proaktif. Ini jemput bola, kami tidak menunggu. Satu contoh di Aceh. 21 orang korban teroris yang meninggal, dan langsung diberikan bantuan,” tuturnya.(GER)

Let's block ads! (Why?)

http://lampuhijau.co/2018/05/10/mensos-tantang-keluarga-dan-pelaku-terorisme-ikut-program-rehabilitasi/

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Mensos Tantang Keluarga dan Pelaku Terorisme Ikut Program Rehabilitasi"

Post a Comment


Powered by Blogger.