Jutaan Anggota PPNI Siap Kawal Kasus Pengeroyokan Fery Fadly

Lampu Hijau, Bandar Lampung – Seorang perawat bernama Fery Fadly dikeroyok empat orang dari keluarga pasien, saat menjalankan tugasnya di RSUD Abdul Muluk, Jalan Dokter A. Rivai, Penengahan, Tanjung Karang Pusat, Kota Bandar Lampung. Akibatnya, Fery menderita luka-luka hampir pada seluruh bagian kepala.

“Saat kejadian, kerah bajunya ditarik hingga Fery terjatuh. Setelah itu dikeroyok sampai mengalami luka-luka,” kata Sekretaris Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Perawat, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (BBHAP PPNI) Maryanto yang didampingi tim advokasinya, Triandi Mirsal, Jumat (30/3/2018).

Maryanto mengatakan, kondisi Fery saat ini tengah mengalami trauma berat karena pengeroyokan itu dilakukan tanpa alasan yang jelas. Dia berharap, Polresta Bandar Lampung menindak tegas semua pelaku yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut. “Kami (BBHAP PPNI) hanya khawatir, jika kasus ini tidak ditangani dengan baik, maka ke depan bisa dipastikan hal ini merupakan preseden buruk bagi perlakuan perawat-perawat di daerah lain,” katanya.

Meski demikian, ia mendukung spenuhnya langkah-langkah kepolisian untuk menindak tegas para pelaku dan mempertanggungjawabkanya, sebelum situasi bergejolak karena jutaan anggota PPNI di seluruh daerah siap turun langsung.

“Kan, kalau mengacu pada barang bukti sudah ada videonya. Kami sendiri sudah melakukan investigasi dan menemukan fakta-faktanya. Jadi tidak ada alasan untuk tidak menahan para pelaku,” papar dia.

Maryanto menambahkan, BBHAP PPNI berkomitmen akan mengawal jalanya proses hukum atas kekerasan yang dialami Fery. Lebih dari itu, PPNI memberi support, baik moral maupun spiritual.

“Saya pastikan, BBHAP PPNI hadir untuk pembelaan hukum kepada Fery. Kami juga akan mengambil langkah-langkah kongkrit jika penyelidikan kasus ini tidak berjalan sebagaimana mestinya,” tandasnya. (Sep)

Let's block ads! (Why?)