Lampu Hijau, Cirebon – Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi 6 persen sulit terwujud dalam dua tahun ini. Sebab, dua tahun ini termasuk tahun politik. Setelah perhelatan tahun politik usai, angka tersebut optimis bisa diraih.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPW BI) Cirebon, Abdul Majid Ikram menjelaskan sebenarnya pemerintah sudah berupaya untuk mendorong agar pertumbuhan ekonomi terus meningkat tiap tahunnya.
Upaya tersebut, lanjut Abdul, yakni membangun infrastruktur, baik jalan tol, pelabuhan, bandara, maupun bendungan. Sebab, pembangunan infrastruktur mampu menghemat pengeluaran pelaku usaha.
“Hasil kajian beroperasinya Tol Cipali mampu menghemat 5 persen untuk biaya transportasi. Bendungan pun mampu meringankan beban petani karena pasokan air menjadi lebih mudah,” kata Abdul Majid di Kota Cirebon, Rabu, 28 Maret 2018.
Kemudian, lanjut Abdul, ekspor pun terus berupaya ditingkatkan. Namun, saat ini ketergantungan bahan baku dan produk impor masih besar. Contoh, tahu dan tempe saja, bahan bakunya, kedelai hampir 98 persen dari impor.
Abdul menjelaskan menekan biaya dan ketergantungan bahan baku serta produk impor, pelaku usaha diberi insetif, baik penurunan bea masuk maupun tax holiday. “Harusnya ekspor lebih besar daripada impor,” katanya.
Upaya lain terus dilakukan pemerintah, kata Abdul mempermudah perizinan bagi investor yang hendak berinvestasi. Banyaknya investasi tentu bakal mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
“Bisa saja setelah tahun politik, pertumbuhan ekonomi mencapai 6 persen,” kata Abdul, optimis. Target pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sebesar 5,4 persen dan target tahun 2019, sebesar 5,4 – 5,8 persen. (MGN)
http://lampuhijau.co/2018/03/29/bi-optimis-setelah-tahun-politik-pertumbuhan-ekonomi-tembus-6-persen/Bagikan Berita Ini
0 Response to "BI Optimis Setelah Tahun Politik, Pertumbuhan Ekonomi Tembus 6 Persen"
Post a Comment