Lampu Hijau, Kota Bekasi – Penerimaan Peserta Didik Baru secara online di Kota Bekasi secara resmi dibuka mulai hari ini, Selasa, 3 Juli 2018. Sebagian besar pelaksanaan pertama berjalan lancar.
Hanya saja, masih terdapat masyarakat yang gagap teknologi, sehingga bingung ketika mendaftarkan anaknya ke sekolah tujuan.
“Saya tidak bisa mendaftarkan anak, sebab saya bingung,” kata orang tua siswa asal Bekasi Selatan, Samih di Kantor Dinas Pendidikan, Kota Bekasi, Selasa, 3 Juli 2018.
Samih mengaku sudah mendatangi SMP Negeri 12 di Jalan Pulo Sirih, Pekayon, Kota Bekasi, Jawa Barat untuk mendaftarkan anaknya melalui jalur zonasi. Namun, pihak sekolah rupanya hanya mengaktivasi akun pendaftaran.
“Saya tidak tahu caranya, karena harus daftar sendiri, makanya saya berinisiatif datang ke Kantor Dinas Pendidikan di Jalan Lapangan Tengah, Kelurahan Margahayu. Saya datang untuk mengadu karena tak bisa mendaftarkan anak saya masuk ke sekolah tujuan,” katanya.
Sesampainya di kantor Dinas Pendidikan, Samih diberikan penjelasan bahwa belum mendaftar. Adapun pin yang diberikan oleh sekolah asal telah diganti paswordnya untuk aktiviasi akun mendaftar. Oleh petugas pengaduan, Samih lalu dibantu mendaftarkan anaknya ke SMP 12.
“Saya tidak mengerti begituan, tahun lalu ada kolektif dari sekolah, tapi sekarang tidak boleh,” katanya.
Sama halnya dialami oleh Nadih, pria berusia 45 tahun ini bingung tak bisa mendaftarkan anaknya ke SMP Negeri 25 Pondok Gede melalui jalur afirmasi. Rupanya, buruh serabutan ini sebelumnya belum melakukan verifikasi di Kantor Dinas Pendidikan. Adapun jadwal verifikasi berkas khusus siswa miskin dibuka dari tanggal 25 Juni sampai 2 Juli.
Nadih juga bingung cara mendaftar secara online. Begitu juga anaknya yang ingin sekali masuk ke SMP 25. Karena gagal pakai jalur afirmasi, perempuan yang mempunyai nilai akhir 239 ini akan mencoba masuk melalui jalur zonasi.
“Nanti mau minta tolong tetangga yang mengerti,” katanya.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kota Bekasi, sampai dengan pukul 13.00 WIB, sudah ada 20-an warga yang mengadu karena tak bisa mendaftarkan anaknya secara online. Mayoritas karena masalah akun pendaftaran, serta persyaratan melalui jalur afirmasi belum terverifikasi.
Berbeda dengan orang tua yang melek teknologi, sejumlah orang tua siswa mengaku cukup gampang mendaftarkan anaknya melalui online. Misalnya, Anwar, warga Bekasi Jaya, Bekasi Timur ini hanya butuh waktu sekitar lima menit mendaftarkan anaknya ke SMP Negeri 3 melalui jalur zonasi.
“Gampang tidak ribet, keren pelayanannya. Mudah-mudahan sih yang lain juga mengerti,” tandasnya. (Sep)
http://lampuhijau.co/2018/07/03/gaptek-orangtua-jadi-kesulitan-saat-daftar-anak-masuk-sekolah/Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gaptek, Orangtua Jadi Kesulitan Saat Daftar Anak Masuk Sekolah"
Post a Comment