Lampu Hijau, Jakarta Utara – Polres Jakarta Utara mengungkap tabir pembunuhan menimpa Mulyadi (50). Ia ditemukan tidak bernyawa di trotoar Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (25/3/2018) silam. Kepergian Mulyadi bukan tanpa sebab, ia tewas setelah di bunuh oleh Totok Andika.
Tanda-tanda kekerasan yang terdapat pada Mulyadi menjadi petunjuk bagi Kepolisian. Meski begitu, pengumpulan petunjuk lainnya seperti rekaman CCTV dan sidik jari yang tertinggal di tubuh korban memperkaya data bagi penyidik.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara, AKBP Febriansyah menerangkan, ada dua tersangka terlibat pembunuhan ini. Eksekutor utama dilakukan Totok Andika. Peran tersangka Eko Budi Pratikno, belakangan diketahui sebagai perantara penjual mobil korban.
“Korban dibunuh Toto dengan cara dicekik hingga kehabisan nafas,” terang Febri di Mapolres Jakarta Utara, Senin (2/4/2018).
Jika merunut sebelum kejadian, hubungan Toto dan Mulyadi sebatas supir taxi dan penumpang. Mulyadi pemilik mobil Yaris tersebut saat itu pernah mendapat order dari Toto.
“Karena pernah jadi penumpang, nomor telepon korban di simpan pelaku. Dengan rencana jahat yang suatu saat akan dijadikan korban pencurian,” ucap Febri.
Sebelum meninggal, Minggu (25/3/2018) malam Toto bertemu korban di Pasar Induk Cibitung. Tujuan pelaku saat itu minta diantarkan ke daerah Pulogadung. Dengan tarif Rp 200 ribu, perjalanan berjalan lancar. Sampai di tol Cakung Cilincing, Toto bilang jika ia kebelet buang air kecil.
“Buang air kecil lah biasa. Korban menepi sebentar dan gak lama pelaku ini berpura-pura mendapat telfon. Mobil juga belum jalan saat itu. Nah begitu korban lengah, ia dicekik dari belakang oleh pelaku,” jelas Kasat.
Perkelahian keduanya terjadi di dalam mobil. Mulyadi tidak bisa melawan saat jeratan tangan Toto sudah mengular dibagian leher. Karena kehabisan nafas, tubuh Mulyadi mulai lemas.
“Untuk memastikan korban mati, wajah korban dihajar sama tangan. Dada korban juga di duduki sampe 10 menit,” ungkapnya.
Toto kemudian mengendarai mobil sembari menduduki dada korban. Ia sempat bingung mencari tempat membuang jasad Mulyadi. Melihat kondisi jalan Yos Sudarso sedang sepi, jasad Mulyadi dibuang begitu saja.
“Kondisi mobil masih jalan, jasad korban dibuang begitu saja. Kaya buang sampah. Itu kenapa ada luka lecet di beberapa bagian tubuh korban. Setelah melempar korban ia kabur ke Madiun,” katanya.
Penangkapan Toto tidak menunggu lama. Ia diketahui ada di Madiun, Jawa Timur. Penangkapan pun dilakukan tanpa perlawanan pada Selasa (27/3).
Penangkapan tersangka kedua, Eko Budi Pratikno juga dilakukan saat itu. Febri menjelaskan ia diketahui sebagai perantara penjual mobil korban.
“Tadinya mau dijual Rp 50 juta. Plat nomor mobil korban juga sudah dikerik. Tadinya B 1591 FRI, diganti jadi B 591 RI,” tuturnya. (GER)
http://lampuhijau.co/2018/04/02/dapat-order-200-ribu-nyawa-mulyadi-melayang-di-tangan-penumpangnya/Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dapat Order 200 Ribu, Nyawa Mulyadi Melayang Di Tangan Penumpangnya"
Post a Comment