Lampu Hijau, Lombok – Meski berada di tengah bencana dan sedang berduka, para pengungsi gempa bumi Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) tetap melaksanakan salat Idul Adha, Rabu (22/8/2018) kemarin. Mereka beribadah di surau darurat di tengah tempat pengungsi di Desa Sigar Penjalin, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.
Tenda hijau dengan pengeras suara telah terpasang. Terpal biru dijadikan alas. Beberapa sajadah juga dipasang untuk menahan dinginnya tanah di pagi hari. Persiapan untuk salat sunah Idul Adha dilakukan sebelum para jemaah datang.
Seperti dilansir ACT News, Rabu (22/8), warga yang mengungsi di Dusun Cupek, Desa Sigar Penjalin, Kecamatan Tanjung ini terlihat antusias. Mereka bergotong royong menyiapkan tempat untuk merayakan Hari Raya Kurban. Salah satunya Junaidi. Pria asal Dusun Lendang Berbrore ini lari mengungsi ke Dusun Cupek, ketika kabar tsunami terdengar saat gempa tanggal 5 Agustus kemarin. Saat itu istrinya terluka di bagian perut. “Rumah saya hancur sudah,” tuturnya, Rabu (22/8).
Kini, ia menumpang di salah satu tenda milik kerabatnya. Di tenda berukuran 2,5 x 3,5 meter ini berisi 16 orang terdiri 4 kepala keluarga. “Sumber air di sini ada dari sumur yang airnya diambil pakai mesin sumbangan Lalu Muhammad Zohri,” terangnya.
Di hari raya Idul Adha ini, Junaidi dan keluarganya berharap agar gempa yang masih sering melanda Lombok lekas berhenti. Trauma dan rasa was-was masih menghantuinya. Ia berharap, agar gempa yang menimpa tanah kelahirannya segera pulih. Tak lama, ia bergegas menuju tempat salat Idul Adha. (yud)
http://lampuhijau.co/2018/08/22/harapan-pengungsi-lombok-di-hari-idul-adha/Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harapan Pengungsi Lombok di Hari Idul Adha"
Post a Comment