Lampu Hijau, Jakarta-Peluang mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo untuk menjadi calon presiden (capres) pada Pilpres 2019 semakin mengecil. Seperti disampaikan pengamat politik dan juga Direktur Developing Countries Studies Center (DCSC) Indonesia, Zaenal A Budiyono, ruang Gatot untuk dicapreskan semakin sempit, jika melihat fenomena dan perkembangan terbaru di lingkaran parta politik yang sebelumnya sempat mendukung Prabowo Subianto.
Gatot dianggap sebagai capres alternative dari pihak oposisi. Namun, perkembangan politik semakin dinamis, dimana oposisi pemerintah belakangan justeru memunculkan nama-anama lain, di luar Gatot. PKS sempat melontarkan wacara duet Anies Baswedan-Ahmad Heryawan. Sementara PAN kembali memunculkan nama Amien Rais dan juga Ketua Umumnya, Zulkifli Hasan.
“Perkembangan terbaru, PAN yang sejak awal kabarnya menyiapkan tiket capres untuk GN, dalam perkembangan terakhir justru membuka opsi bagi kembalinya Amien Rais ke medan laga,” ungkap Zaenal, akhir pekan kemarin. Yang terbaru, Koalisi Umat baru-baru ini mendaulat Amien Rais untuk bertarung di Pilpres 2019.
Zaenal melihat, jika Gatot mengharapkan dukungan dari Gerindra-PKS, tampaknya akan sangat sulit. Zaenal memberi alasan, pasca Pilkada 2018, justru terjadi bonus elektoral ke Prabowo Subianto.
Ini terlihat setelah calon-calon yang didukung Gerindra-PKS tampil mengejutkan di Jabar dan Jateng.
Peluang Gatot semakin mengencil, karena Demokrat juga memunculkan wacana lain. Keberadaan AHY sebagai putra mahkota Ketua Umum Demokrat, SBY juga ikut mempersempit peluan Gatot.
Meskipun belakangan pendukung Gatot mulai mencari dukungan, misalnya ke Partai Berkayar, namun itu belum cukup. Karena dalam UU Pemilu, Partai Berkarya tidak memiliki suara untuk bisa mencalonkan capres. “Mengacu kepada UU Pemilu yang baru, dibutuhkan setidaknya 20 persen suara pada Pemilu 2014 agar Gatot bisa maju ke pilpres,” kata Zaenal. Dia pun menegaskan pemegang tiket pencalonan presiden adalah parpol-parpol yang saat ini memiliki kursi di DPR. Sementara Berkarya adalah partai baru yang belum memiliki kursi. “Padahal yang dibutuhkan Gatot saat ini lebih dari itu, dimana ia memtutuhkan tidak hanya dukungan politik, melainkan tiket politik dari parpol-parpol yang ada,” tandasnya.(T-1)
http://lampuhijau.co/2018/07/02/kehilangan-dukungan-partai-peluang-nyapres-gatot-kecil/Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kehilangan Dukungan Partai, Peluang Nyapres Gatot Kecil"
Post a Comment