Lampu Hijau, Jakarta – Makin dekat pelaksanaan Pilgub di Palembang Sumatera Selatan, kasus dugaan ijazah palsu terkait salah satu Calon Wakil Gubernur, Mawardi Yahya semakin ramai. Minggu (3/6) Ormas Putra Sriwijaya yang sebelumnya melaporkan dugaan kasus ijazah palsu tersebut ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri di Jakarta pun menggelar jumpa pers.
Ormas Putra Sriwijaya pimpinan Mas Agus Rudi, yang menggelar acaranya di sebuah restoran di Palembang, menghadirkan Syamsul Rizal, salah satu saksi kunci yang sejak 7 tahun lalu menyuarakan kejanggalan-kejanggalan atas keaslian ijazah Mawardi Yahya.
Sama seperti laporan Mas Agus Rudi dan 6 pengurus Ormas Putra Sriwijaya ke Bareskrim Jumat (25/5) lalu, Syamsul Rizal juga menyampaikan beberapa kejanggalan yang selama ini digugatnya, antara lain terdapat perbedaan huruf pada ijazah Mawardi Yahya dibandingkan dengan ijazah alumni pada tahun dan jurusan yang sama.
Syamsul membeberkan bukti-bukti kuat yang mengindikasikan dugaan bahwa ijazah Mawardi Yahya tidak sah. Kepada awak media cetak dan online nasional maupun lokal Sumsel, Syamsul sempat memberikan copy bukti-bukti berupa pernyataan pihak-pihak yang menguatkan dugaan adanya kejanggalan pada Ijazah STM Pertambangan atas nama Mawardi Yahya.
Syamsul menegaskan, atas dasar temuan selama penyelidikan yang pernah dilakukan, ada keyakinan bahwa ijazah atas nama Mawardi Yahya adalah ijazah asli tapi palsu alias aspal
“Mawardi itu pada 1975 siswa di SMA YP Kerja Kerinjing (kelas 1) dan pada 1975 naik ke kelas 2 IPS seterusnya 3 bulan berhenti dan tidak pernah meminta surat pindah (keterangan Bapak Masuan Kerinjing). Setelah itu Mawardi Yahya mengikuti kursus di BLKI Kenten Palembang, sedangkan STTB STM Tambang didapatkan dengan membeli blanko STTB yang kosong sisa yang tidak terpakai dan hanya tinggal menuliskan nama di STTB tersebut,” kata Syamsul.
Syansul Rizal menyampaikan salah satu bukti yang mengindikasikan adanya kejanggalan Ijazah STM Pertambangan atas nama Mawardi Yahya berupa 2 lembar surat pernyataan yang ditandatangani oleh Syahril Anwar dan Tajuddin Tumbuh yang mengaku sebagai alumni STM Pertambangan angkatan 1975 – 1977.
Dalam surat pernyataan bermaterai itu menyatakan bahwa mereka menyebut tidak ada, tidak pernah ada atau sama sekali tidak pernah mengenal siswa yang bernama Mawardi Yahya yang mengaku berijazah tahun 1977 dari STM Pertambangan Palembang.
Sementara Agus Rudy menyampaikan semua bukti-bukti tambahan yang didapat dari Syamsul Rizal akan segera diteruskan kepada pihak kepolisian (Polda Sumsel dan Mabes Polri) agar pengusutan dan penyelidikan dapat segera ditindaklanjuti.
Seperti diketahui, Pilbub Sumsel diikuti 4 pasangan calon yaitu H Herman Deru SH MM-Ir H Mawardi Yahya nomor urut 1 diusung Partai Hanura, PAN dan Partai Nasdem. Paslon H Saifuddin Aswari SE- HM Irwansyah SSos MSi nomor urut 2 diusung Partai Gerindra dan PKS.
Pasangan Ir H Ishak Mekki MM – H Yudha Pratomo MSc Phd nomor urut 3 disung PPP, Partai Demokrat, dan Partai Bulan Bintang (PBB).
Sementara pasanganj H Dodi Reza Alex Lic.Econ – HM Giri Ramanda N Kiemas SE MM nomor urut 4 diusung PDIP, Goklar dan PKB. (DIR)
http://lampuhijau.co/2018/06/05/alumni-stm-pertambangan-nggak-ada-yang-kenal-dugaan-ijazah-palsu-cawagub-sumsel-makin-terkuak/Bagikan Berita Ini
0 Response to "Alumni STM Pertambangan Nggak Ada yang Kenal, Dugaan Ijazah Palsu Cawagub Sumsel Makin Terkuak"
Post a Comment