Lampu Hijau, Jakarta – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS TK) DKI Jakarta menargetkan merekrut 2500 agen Penggerak Jaminan Sosial Nasional (Perisai) hingga akhir tahun 2018. Saat ini baru tercapai sekitar 600 an agen Perisai di wilayah DKI Jakarta. Agen Perisai tersebut akan bergerak laiknya tenaga pemasar/ agen asuransi dalam menjaring pekerja untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Demikian pembahasan inti dari kegiatan pelatihan pengembangan kewirausahaan berbasis jaminan sosial ketenagakerjaan di kalangan pekerja informal se DKI Jakarta. Kegiatan dilaksanakan kerjasama Masyarakat Peduli BPJS DKI Jakarta dengan Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta di Aula Kecamatan Ciracas Jakarta Timur, Sabtu (9/6/2018).
Hadir dalam acara tersebut Ahmad Hafiz (Deputi Direktur BPJS TK DKI Jakarta), Hery Susanto (Koordinator Nasional MP BPJS), Syarif (Korwil MP BPJS DKI Jakarta), dan Sofwan Taher (Asisten Daerah Bid Ekonomi Pembangunan Pemkot Jakarta Timur).
Ahmad Hafiz (Deputi Direktur BPJS TK Wil DKI Jakarta) mengatakan bahwa agen Perisai merupakan inovasi BPJS Ketenagakerjaan untuk memperluas cakupan kepesertaan dan perlindungan kepada tenaga kerja. Program ini bertujuan untuk menjaga kesinambungan iuran dari pekerja informal atau Bukan Penerima Upah (BPU), termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Sistem keagenan dalam BPJS Ketenagakerjaan mengadopsi konsep Sharoushi dan Jimmikumiai dari Jepang. Kemudian, konsep ini disempurnakan dengan pemanfaatan teknologi informasi berbasis digital demi kemudahan operasional, serta meminimalisir risiko terjadinya penyelewengan (fraud),” ujar Ahmad Hafiz.
Ahmad Hafiz menambahkan bahwa implementasi Perisai didukung oleh Bank CIMB Niaga dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk untuk memastikan transaksi keuangan. Para agen Perisai bekerja lewat telepon seluler mereka dalam mengakuisisi peserta dan kinerjanya terpantau real time oleh BPJS Ketenagakerjaan.
Menurutnya di Jepang, tenaga Sharoushi merupakan tenaga profesional yang memberi pelayanan kepada masyarakat. Misalnya, lebih dari 990 ribu klaim pensiun per tahun di Jepang konsultasinya dilayani oleh Sharoushi.
Hery Susanto selaku KORNAS MP BPJS mengatakan dengan hadirnya Program Penggerak Jaminan Sosial Nasional (Perisai) dari BPJS Ketenagakerjaan dinilai penting untuk mengembangkan kewirausahaan berbasis jaminan sosial dan memperkuat ekonomi kerakyatan.
Hery Susanto menambahkan rumah kader MP BPJS sebagai tempat pendaftaran peserta BPJS Ketenagakerjaan yang dibentuk kader MP BPJS di seluruh Indonesia, ditargetkan mereformulasi menjadi Rumah Perisai yang tersebar luas di wilayah desa/kelurahan. Wilayah desa/kelurahan merupakan basis pekerja informal dan UMKM belum banyak mendapatkan perlindungan dan jaminan sosial.
Syarif KORWIL MP BPJS DKI Jakarta mengatakan kegiatan yang digelar pihaknya bertujuan pertama untuk meningkatkan pemahaman dan memotivasi semangat kader MP BPJS DKI Jakarta menjadi Kader Penggerak JaminanSosial Indonesia (PERISAI); kedua, meningkatkan perluasan agen program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan sebagai agen Perisai; dan ketiga, meningkatkan akuisisi kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.
“Kami berharap setelah pelatihan ini MoU dengan pihak BPJS TK segera bisa terealisasi, kader MP BPJS DKI Jakarta yang tersebar di 5 wilayah se DKI Jakarta siap berkolaborasi dalam program Perisai BPJS TK”, kata Syarif
Sofwan Taher selaku Asisten Daerah Bid Ekonomi Pembangunan Pemkot Jakarta Timur merespon positif adanya inisiatif Kader MP BPJS dalam program Perisai BPJS Ketenagakerjaan. Petugas PPSU, Pengurus RT RW di wilayah Kota Jakarta Timur sudah dicover menjadi peserta BPJS TK.
“Kami berharap program ini bisa direalisasikan dalam bentuk dukungan Pemprop DKI Jakarta dari setingkat Pergub Penyelenggaraan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan menjadi Perda tersendiri,” pungkasnya. (rls/MGN)
http://lampuhijau.co/2018/06/09/tahun-2018-bpjs-tk-dan-mp-bpjs-targetkan-rekrut-2-500-agen-perisai/Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tahun 2018, BPJS TK dan MP BPJS Targetkan Rekrut 2.500 Agen PERISAI"
Post a Comment