Search

Warga Solawatan di Musolah Seberang Rumahnya, Bule Prancis Marah-marah & Ngira Itu Karokean

Lampu Hijau, Bogor-Frank Jean Pierre Schulthess, warga negara Prancis yang kini tinggal di Kampung Ciampea Hilir, Desa Tegal Waru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor menghebohkan dunia maya. Rekaman video saat Frank marah-marah kepada seorang ustadz lantaran merasa terganggu dengan suara sholawatan menjadi viral di medsos.
Dalam video berdurasi 1:59 detik itu terekam saat Frank marah-marah terhadap Ustadz Ade Syafei yang merupakan pengurus mushola Nurul Jadid. Ia tidak terima dengan suara lantunan sholawatan saat dinihari lalu. Frank menyebut warga yang melantunkan sholawatan itu adalah karokean. Tidak hanya marah-marah, Frank juga mengancam akan merusak mushola jika kembali melantunkan sholawatan di malam hari melalui pengeras suara.
Dari penelusuran, peristiwa tersebut terjadi berawal pada Sabtu (2/6/2018) dinihari sekitar pukul 01:30 WIB. Dinihari itu, Frank datang ke Mushola Nurul Jadid yang berada di seberang rumahnya dan marah-marah. Ia merasa terganggu dengan suara lantunan sholawatan warga.
“Saya sama Fazri lagi sholawatan, terus bule itu datang, marah-marah. Malam itu kan Ustadz Ade juga ada di Mushola, terus Pak Ustadz bilang sudah terusin saja (sholawatan). Ya sudah kita terus sholawatan,” kata Abdul Kodir, salahsatu saksimata saat ditemui di Ciampea, Bogor, Minggu (3/6/2018).
Usai marah-marah dan tidak ditanggapi, Frank kemudian kembali ke rumahnya yang berada persis di seberang mushola.
“Nah siangnya, bule itu datang ke rumah Pak Ade. Dia marah-marah lagi, dia bilang kalau kita itu lagi karoke, padahal lagi sholawatan. Di rumah ada Pak Ustadz Ade, itu dia marah-marah sama Pak Ade, sampai bilang mau blok mushola, mau dirusak itu maksudnya,” kata Kodir.
Pantauan di lokasi, Mushola Nurul Jadid berada persis di sisi jalan utama milik Desa Tegal Waru. Sementara posisi rumah Frank, berada persis di seberang mushola dan hanya dibatasi jalan desa. Bangunan mungil yang sudah berdiri sejak 5 tahun terakhir itu merupakan hasil swadaya masyarakat sekitar. Setiap harinya, mushola tersebut digunakan untuk beribadah dzikir oleh Ustadz Ade dan beberapa santrinya serta masyarakat sekitar. Dari informasi, keluarga dari istri Frank juga merupakan donatur untuk pembangunan mushola tersebut. “Bulenya itu baru disini, dia orang Prancis katanya. Cuma istrinya memang orang sini asli. Keluarga istrinya sih mendukung sama kegiatan di mushola, cuma dia (Frank) saja yang begitu,” kata Fazri, rekan Kodir ditemui di tempat yang sama.
Ade Mulyadi, pengurus Mushola Nurul Jadid mengatakan, persoalan tersebut kini telah selesai. Ia dan Frank dibawa ke Polsek Ciampea untuk dimediasi. Frank mengaku bersalah dan menandatangani perjanjian untuk tidak mengulanginya kembali. “Semua sudah selesai, kita tulis perjanjian diatas materai. Di point keempat dalam oerjanjian itu disebut kalau dia (Frank) ulangi lagi perbuatannya, maka dia akan akan dilaporkan dan bersedia dideportasi,” kata ade ditemui di rumahnya.
Frank merupakan warga negara Prancis yang menikahi seorang perempuan asli Desa Tegal Waru. Sejak 3 tahun terakhir, ia tinggal di rumah yang berada persis diseberang Mushola Nurul Jadid. “Dulu dia engga begini, biasa saja. Dia sudah tiga tahunan tinggal disini, tapu engga setiap hari, kadang 6 bulan tinggal disini, terus balik lagi ke negaranya, terus nanti balik lagi kesini,” kata Ade. “Nah belakangan diketahui kalau dia memang agak terganggu mentalnya, suka bikin pusing keluarganya juga. Katanya sekitar 6 bulan lalu itu dia ada masalah sama keluarganya, makanya dia jadi agak stres,” kata Ade.(SOL)

Let's block ads! (Why?)

http://lampuhijau.co/2018/06/03/warga-solawatan-di-musolah-seberang-rumahnya-bule-prancis-marah-marah-ngira-itu-karokean/

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Warga Solawatan di Musolah Seberang Rumahnya, Bule Prancis Marah-marah & Ngira Itu Karokean"

Post a Comment


Powered by Blogger.